Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 08:46:32【Resep Pembaca】543 orang sudah membaca
PerkenalanEkspresi siswa SDN Kedaleman III, Cilegon, Banten, saat menanti ketibaan distribusi Makan Bergizi Gr

Jakarta (ANTARA) - Jumat (7/11) pagi, jarum jam belum menunjuk angka enam, tapi kesibukan di sejumlah ruang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Akses Tol Cilegon Timur, Kedaleman, Cilegon, Banten, sedang mencapai puncaknya.
Tidak kurang 51 pekerja dengan penutup rambut, sarung tangan, hingga alas kaki steril dikerahkan. Kompor-kompor menyala, asap mengepul dari ruang penanak nasi di sebelah tempat pengemasan.
Dari tempat inilah, setiap pagi, lebih dari 3.000 porsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke 12 sekolah, yakni empat TK, tujuh SD, dan satu SMP di Cilegon.
Hal yang mungkin ngak banyak diketahui publik adalah, perjalanan itu dimulai jauh sebelum Matahari terbit. Saat mayoritas warga Kedaleman terlelap, koki dan tim dapur justru bekerja sejak pukul 01.00 WIB.
"Masaknya jam satu malam. Jam tiga sudah mulai pemorsian,” kata Asisten Lapangan SPPG Kedaleman Imam Marif Maulana.

Sejak program MBG dari Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka ini resmi beroperasi pada 14 Oktober 2025, seluruh bahan masakan dipasok dari distributor lokal yang tiba di dapur sejak 12 jam sebelumnya. Tidak ada yang terburu-buru, tapi semuanya dilakukan dengan presisi.
Untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, diberlakukan prosedur standar operasional (SOP) yang ketat sejak proses penerimaan bahan makanan.
Selain kelengkapan administrasi, proses penerimaan barang harus sesuai jadwal serta kualitas fisik yang baik. Berikutnya, pemeriksaan fisik, di mana petugas wajib memastikan bahan ngak rusak, ngak kedaluwarsa, dan jumlahnya sesuai dengan yang dipesan.
Tahap penting berikutnya adalah pemeriksaan kualitas, yang mengharuskan uji organoleptik, meliputi penciuman (bau), pengecapan (rasa), dan penglihatan (warna), serta pengecekan suhu pada bahan.
12Tampilkan SemuaSuka(1)
Sebelumnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Selanjutnya: Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
Artikel Terkait
- Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat
- Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan
- BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
Resep Populer
Rekomendasi

CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka

Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel

Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik

BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi

56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan

Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya

Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts